welcome note jalan

selamat datang

Jumat, 14 Oktober 2011

Siapa Bilang Rokok Tidak Ada Manfaatnya


Mungkin sobat pernah mendengar atau bahkan sering diwanti-wanti agar sobat tidak merokok, karena tidak ada manfaatnya merokok, yang ada kita malah jadi korban dari asap rokok. Namun siapa bilang rokok gak ada manfaatnya. Saya yakin sobat sering membaca tulisan dan peringatan-peringatan tentang bahaya merokok. Jika sobat sudah tahu segeralah berhenti…. (berhenti merokok maksudnya.... hehehehe..... :D )

Manfaat Rokok di antaranya:

1. Mendukung program pemerintah dalam menekan (mengurangi) jumlah penduduk
Berikut data-data yang dilansir WHO:
- Setiap Menit, 60 Orang Mati Karena Rokok
- 100 juta kematian tercatat akibat tembakau pada abad ke 20 lalu. Jika tren ini terus berlanjut, akan ada kenaikan hingga satu miliar kematian pada abad ke-21.
- di Indonesia terjadi 1.174 kematian perhari akibat asap rokok

2. Bisa menjadi batu loncatan untuk karir yang lebih tinggi. (dari perokok berpotensi jd alkoholic, narkoba, dsb). Peneliti kesehatan dari Universitas Indonesia, Rita Damayanti berujar rokok adalah pintu gerbang menuju perilaku yang lebih berisiko. “Rokok adalah batu loncatan (stepping stone) untuk mengambil risiko yang lebih besar,” tuturnya. Menurut data penelitian Rita, orang yang pernah merokok akan berisiko 13 kali menenggak alkohol, 7,03 kali berhubungan seks pranikah, dan 1,3 kali kecanduan narkoba.

3. Mempercepat proses kerja birokrasi pemerintah. Sudah sangat lazim kalo birokrasi di Indonesia terkenal ruwet dan lama.. idiom yang dianut aparat birokrasi adalah: Kalau bisa diperlambat, kenapa harus dipercepat…?? Tapi semua itu akan berubah dariastis ketika ada yang namanya “uang rokok”. Segala urusan birokrasi seperti membuat KTP, SIM atau ngurus surat/administrasi di Kantor2 dinas, atau ketika ditilang, prosesnya akan cepat dan mudah bila ada “uang rokok”.

4. Mengurangi (jumlah) orang miskin. Lebih dar 50% perokok berasal dari kalangan menengah ke bawah (miskin). Dan rata-rata orang miskin membelanjakan lebih dari 25% penghasilannya untuk konsumsi rokok. Jika makin banyak orang miskin yang merokok, maka jumlah orang miskin makin berkurang (karena makin cepat mati).

5. Bisa membentuk Partai Perokok Indonesia dan memenangkan PEMILU. “Sekitar 31,4 persen atau 62,8 juta jiwa penduduk Indonesia adalah perokok,” ungkap Tjandaria Yoga Aditama, dokter ahli paru-paru dari Rumah Sakit Persahabatan. Bila perokok Indonesia membuat partai akan bisa memenangkan pemilu, karena sekitar 31% penduduk Indonesia adalah perokok… ( :-D hehehe.....) Bandingkan dengan juara PEMILU 2004 Lalu, Partai Golkar hanya meraih sekitar 22% suara pemilih Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar